
Secara sederhana, literasi memang dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Namun demikian, pemaknaan literasi
semakin berkembang dan lebih luas. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia. Kalau kita lihat secara historis dan sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa menjadi unggul dan maju. Kedua, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar bahwa kemajuan dan keunggulan individu, masyarakat, dan bangsa, ditentukan oleh menguatnya tradisi dan budaya literasi yang baik. Ketiga, adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya semangat untuk menumbuhkankembangkan kegiatan, tradisi, dan budaya literasi di tengah masyarakat dan lingkungan pendidikan.
Berkaitan dengan pentingnya peningkatan akan kemampuan literasi tersebut, maka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Prestasi Nasional berupaya untuk mengembangkan potensi prestasi peserta didik di berbagai lini secara optimal. Hal ini ke depannya diarahkan pada persiapan ekosistem pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia maju. Upaya ini dilaksanakan dengan cara mewadahi para talenta muda Indonesia untuk mengaktualisasikan bakat kreatif mereka melalui kompetisi, lomba, dan festival. Salah satu pilar pengembangan ajang talenta yang dibangun Pusat Prestasi Nasional adalah Seni, Bahasa, dan Literasi.
FeLSI adalah salah satu wadah pengembangan ajang talenta di bidang Seni, Bahasa, dan Literasi. FeLSI diarahkan sebagai salah satu proses pembentukan karakter. FeLSI tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mahir berliterasi, tetapi dilatih pula untuk memiliki kepekaan afektif dan estetis untuk memperkuat rasa percaya diri melalui kesenian sebagai media ekspresi. Media literasi merupakan wahana bagi anak muda untuk mencurahkan intuisi, estetika, serta pengembangan gagasan dan imajinasi estetis dengan tetap menjunjung tinggi budi pekerti dan etika. FeLSI menjadi ruang asah daya kreatif bagi siswa Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan untuk melahirkan ide-ide cemerlang, karya yang bernas berkualitas, dan pencapaian prestasi setinggi-tingginya.
FeLSI jenjang SMA/MA/SMK tahun 2022 akan menggelar tiga bidang lomba: Jurnalistik, Fotografi, dan cipta Cerita Pendek (Cerpen). Pemilihan atas ketiga bidang lomba tersebut didasari kepada pentingnya menguatkan pertumbuhan gagasan dan imajinasi siswa untuk menjadi karya kreatif yang bermanfaat. Siswa diarahkan untuk memiliki daya kritis, meningkatnya rasa kepedulian dan rasa cinta tanah air. Melalui ketiga kategori lomba tersebut siswa bukan saja menawarkan gagasannya, pun belajar mencari solusi dari persoalan kemasyarakatan (problem solving).
Berikut ini, disampaikan pedoman FELSI 2022 bagi yang berminat, dapat mengunduhnya melalui tautan: https://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/pedomanFELSI2022.pdf
Informasi lebih lanjut, dapat melalui: https://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/
8,239 total views, 2 views today